MITOS DAN FAKTA TENTANG TELUR
Telur sumber protein terbaik sekaligus termurah. Namun, masih banyak yang
perlu Anda ketahui lebih jauh tentang telur.
R asanya tak ada orang yang tak kenal bahan makanan yang kaya protein ini.
Hampir semua orang pernah menyantapnya dalam aneka hidangan lezat, seperti
nasi goreng, aneka kue, mi, dan sebagainya. Sedemikian merakyatnya telur ini
sampai ada begitu banyak mitos yang beredar di masyarakat mengenai telur.
Sebagian ada yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, namun
tidak sedikit yang salah kaprah. Simak penjelasan mengenai mitos tersebut
dari Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS dari Departemen Gizi Masyarakat, Institut
Pertanian Bogor.
TELUR OMEGA3 BIKIN CERDAS
Informasi "bikin cerdas" ini tidak sepenuhnya salah karena kandungan omega
dalam telur Omega3 memang 15x lipat lebih tinggi dibanding telur biasa.
Mengapa demikian? Tak lain karena untuk menghasilkan produk telur yang kaya
akan kandungan asam lemak Omega3, pakan ayam petelurnya pun khusus. Asam
lemak Omega3 memang sangat penting untuk kecerdasan. Itulah sebabnya, telur
Omega3 sangat baik dikonsumsi balita. Namun harus diingat, kecerdasan
seorang anak tidak hanya dipengaruhi oleh faktor nutrisi. Akan tetapi
ditentukan oleh faktor genetik dan sejauh mana stimulasi yang diberikan
lingkungannya. Ketiga faktor ini saling menguatkan satu sama lain.
Selain itu, telur jenis ini juga memiliki kandungan kolesterol yang rendah.
Ini karena kandungan telur Omega3 anatara lain lemak tak jenuh yang mampu
menurunkan kadar kolesterol. Perlu diketahui, kadar kolesterol yang tinggi
potensial menimbulkan sumbatan pada pembuluh darah. Sumbatan inilah yang
akan menyebabkan terjadinya serangan jantung maupun stroke. Hingga tidak
berlebihan bila dikatakan telur Omega3 merupakan pilihan makanan yang sangat
cocok untuk mencegah penyakit jantung. Kandungan Omega3-nya pun mampu
memperkuat otot-otot jantung.
TELUR MENTAH/SETENGAH MATANG LEBIH BERKHASIAT
Tidak sedikit orang yang sedemikian percaya bahwa mengonsumsi telur mentah
atau telur setengah matang bisa meningkatkan stamina mereka. Anggapan
mereka, telur mentah lebih fresh sehingga amat baik untuk dikonsumsi.
Tentu saja anggapan ini hanya mitos. Pasalnya, telur mentah dan setengah
matang merupakan telur yang belum siap dicerna tubuh. Lo, kenapa? Karena
dalam kondisi mentah maupun setengah matang, ikatan proteinnya masih begitu
kuat. Tubuh sulit memecahnya menjadi asam amino sehingga proses untuk
mencernanya pun berlangsung amat lambat. Makanya telur mentah mampu membuat
yang bersangkutan merasa kenyang lebih lama. Boleh jadi berawal dari sinilah
muncul mitos bahwa mengonsumsi telur membuat seseorang merasa lebih kuat
beraktivitas, termasuk berolahraga.
Kebiasaan menambahkan madu ternyata memang membantu proses pencernaan. Madu
mampu membantu telur agar bisa dicerna lebih baik oleh tubuh. Akan tetapi
orangtua tetap harus memerhatikan masalah keamanan pangan. Apalagi saat ini
banyak penyakit yang timbul akibat bahan makanan yang tidak dimasak hingga
matang, dari tifus sampai flu burung. Ingat, bakteri yang mungkin ada dalam
telur mentah bisa saja masuk ke tubuh dan menyebabkan si kecil jatuh sakit.
Terlebih jika daya tahan tubuhnya sedang buruk.
PUTIH TELUR SEBAIKNYA DIBUANG
Ditinjau dari kandungan gizinya, kuning telur memang lebih baik daripada
putih telur. Semua jenis protein, kolesterol, lemak, vitamin A yang
terkandung di kuning telur tidak dimiliki oleh putih telur. Selain itu,
dalam kondisi mentah, putih telur memang bisa menghambat proses penyerapan
vitamin A. Namun meski kandungan gizinya tidak sebaik bagian kuning, putih
telur tetap layak dikonsumsi, asalkan dimasak matang. Lagi pula putih telur
bisa dijadikan olahan lezat lainnya seperti kue. Sayang bukan jika dibuang?
TELUR AYAM KAMPUNG LEBIH BAIK DARIPADA TELUR AYAM NEGERI
Telur ayam kampung memang lebih baik karena mengandung asam amino yang lebih
baik dan sekaligus lebih tinggi dibanding ayam ras maupun ayam negeri.
Inilah yang menyebabkan semua kandungan gizi pada ayam telur kampung bisa
diserap tubuh dengan lebih baik. Meski begitu, dari segi kandungan gizi,
seperti lemak, kolesterol, vitamin, dan lainnya, tidak ada perbedaan
mencolok antara telur ayam kampung dan ayam ras maupun ayam negeri.
TELUR MERUPAKAN MAKANAN TERBAIK SETELAH SUSU
Semua makanan mengandung protein tinggi atau rendah dalam 100 gramnya
tergantung kadar airnya. Artinya, mengonsumsi susu sebanyak 100 cc dibanding
telur ayam 100 gram, tentu saja nilai gizinya lebih baik telur ayam. Ini
karena susu lebih banyak mengandung kadar air daripada telur. Sebagai
gambaran, susu mengandung protein sekitar 3%, sedangkan telur sekitar 12%.
Padahal harga 100 cc susu relatif jauh lebih mahal ketimbang 100 gram telur.
Apalagi jika dibandingkan dengan daging. Karena itu, telur meru-pakan sumber
protein hewani yang terbaik sekaligus termurah.
JANGAN MAKAN TELUR SETIAP HARI
Cukup banyak orangtua yang tak membolehkan anaknya mengonsumsi telur setiap
hari. Mereka khawatir gara-gara hobi makan telur, kadar kolesterol dalam
darah anaknya meningkat secara drastis dan menimbulkan gangguan/penyakit
serius. Pandangan ini tentu saja keliru, apalagi jika diterapkan pada
anak-anak Indonesia. Pasalnya, pola makan mayoritas anak Indonesia masih
kurang bagus karena jarang minum susu, sementara makan daging pun belum
tentu seminggu sekali. Nah, kalau telur pun dijauhi, maka sangat mungkin
kekurangan gizi bakal menjadi masalah serius bagi generasi penerus.
Ini tentu amat berbeda dengan kondisi anak sebaya di negara-negara maju yang
dalam menu sehari-harinya sering tersaji steak atau olahan daging lainnya
dan secara teratur minum susu. Tak heran jika ada yang membatasi konsumsi
telur hanya 4 butir dalam seminggu. Yang penting diingat, masa kanak-kanak
merupakan masa pertumbuhan. Agar tumbuh kembangnya optimal, kecukupan asupan
nutrisi yang baik tentu saja harus diperhatikan. Selain itu, kalau asupan
gizinya kurang baik bukan tidak mungkin kecerdasannya tak berkembang
semestinya.
Masalah kolesterol umumnya justru banyak muncul kala seseorang berumur 40
tahun ke atas dan bukan di usia anak. Ini bisa dimaklumi karena di usia
tersebut biasanya hidupnya lebih makmur. Mereka inilah yang justru harus
membatasi asupan makanan yang mengandung kadar kolesterol tinggi. Kalau
tidak, mereka akan terancam oleh gangguan jantung dan sejenisnya yang amat
jarang dialami oleh anak-anak. Kalaupun ada, biasanya bukan karena hobi
makan telur, melainkan karena faktor genetic
TELUR HAMBAT KEPIKUNAN
Kepikunan terjadi karena sel-sel otak mengalami kelaparan glukosa ataupun
oksigen. Glukosa ini didapat dari sumber karbohidrat seperti nasi atau roti
dan bukan dari protein seperti telur. Dengan demikian tidak ada kaitannya
antara konsumsi telur dan kepikunan. Itulah mengapa, dengan sarapan nasi
atau roti, otak seseorang akan lebih siap untuk bekerja. Selain itu,
kepikunan juga terjadi jika kekurangan asupan oksigen. Entah karena aliran
pembuluh darahnya banyak yang tersumbat atau sebab lain. Aliran darah yang
terhambat inilah yang membuat indvidu bersangkutan sulit mencerna informasi.
TELUR MERUPAKAN KONDISIONER YANG BAIK
Kondisioner memang ada kaitannya dengan protein dan zinc seperti yang banyak
diiklankan oleh banyak produk sampo. Kurangnya asupan protein akan
memunculkan gangguan dan aneka masalah rambut, dari rambut rontok,
bercabang, kemerah-merahan, mudah patah, dan sebagainya. Tidak heran bila
orang yang melakukan diet ketat dengan membatasi asupan lemak dan protein,
rambutnya jadi gampang rontok. Karena itu, konsumsilah telur supaya rambut
sehat dan kuat.
Baca Lebih Lengkap ...