Tidak ada salahnya ngasih makan kura-kura ini ya... ^_^

09 Maret 2009

Tips Aman Menjawab Jebakan Wawancara Kerja

Mungkin bagi teman - teman sudah pernah melamar pekerjaan dan setelah melalui beberapa tahap seleksi, tiba saatnya Anda masuk ke dalam tahap wawancara kerja. Biasanya anda akan berhadapan dengan Kepala HRD, Direktur atau pihak ketiga yang disewa perusahaan. Pada tahap ini, anda perlu benar-benar berlatih dan mempersiapkan jawaban-jawaban yang strategis sekaligus tidak terjebak pertanyaan-pertanyaan HRD/Direktur/Pihak Ketiga. Karena sekali anda terjebak dalam suatu pertanyaan, maka bisa dipastikan anda akan kedodoran pada pertanyaan-pertanyaan selanjutnya dan tentunya hal ini akan sedikit banyak berpengaruh terhadap hasil penilaian Anda secara keseluruhan. Untuk itu berikut ini akan disampaikan tips aman menjawab pertanyaan-pertanyaan (menjebak) dalam wawancara kerja.

1. Coba Ceritakan Tentang Diri Anda?

Beberapa artikel menyebutkan agar sebisa mungkin merendahkan diri untuk menghidarkan kesan sombong dan sekaligus dapat menarik hati HRD, seperti “Saya memandang diri saya sebagai seseorang yang biasa-biasa”. Namun berdasarkan pengalaman penulis, ada baiknya anda justru menjawab sebagaimana apa adanya dengan lugas, singkat dan terkonsep dengan awal dan akhir yang jelas. Karena pertanyaan ini adalah pintu masuk anda untuk menguraikan prestasi dan kelebihan anda. Namun jika tidak siap, hal ini memang bisa menjadi bumerang dan jebakan yang mematikan. Tips aman: Apabila anda memiliki cerita diri anda sebanyak 1 lembar folio, maka pilih satu baris yang benar-benar terfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan bidang kerja anda. Misalnya, anda tidak perlu mengutarakan prestasi anda sebagai Juara I lomba fotografi nasional ketika melamar sebagai IT system Analyst, karena hal tersebut tidak relefan. Ciptakan kalimat yang padat, cerdas dan meyakinkan pada jawaban anda misalnya seperti, “Nama saya Nala Adicandra, lulusan program S2 Bidang Teknologi Informasi, Universitas Gadjah Mada. Di samping kualifikasi formal tersebut, saya juga memegang sertifikasi internasional dalam bidang Jaringan Komunikasi Data dari Cisco yaitu CCNA. Dalam hal organisasi, saya pernah dipercaya baik sebagai pengurus maupun ketua pelaksana kegiatan. Waktu senggang yang ada biasanya saya pergunakan untuk menyalurkan hobi saya, seperti menonton film, bersepeda dan fotografi “


2. Apa Yang Anda Ketahui Tentang Kami?

Pelajari segala sesuatu tentang perusahaan yang anda tuju tersebut. Karena jawaban yang anda berikan tergantung apa yang anda ketahui. Jadi jangan sampai anda menjawab tidak tahu, atau malah ngawur, jangan harap anda bisa melaju ke tahap berikutnya. Tips aman: Cari referensi tentang perusahaan tersebut, baik melalui rekan-rekan yang sudah bekerja di perusahaan bersangkutan, brosur perusahaan atau kunjungi situs perusahaan tersebut di internet


3. Apa Pengalaman Yang Anda Miliki Dalam Bidang Ini?

Ini adalah satu pertanyaan lagi yang bisa anda manfaatkan untuk memenangkan wawancara. Berdasarkan informasi yang anda peroleh, cari hubungan yang paling pas antara pengalaman anda dan perusahaan bersangkutan. Tip aman: Agar jawaban tidak melebar tak berujung, mintalah kepada si pewawancara untuk lebih spesifik dengan pertanyaannya, “Maksud Bapak/Ibu secara menyeluruh atau bidang tertentu yang menarik minat Bapak/Ibu?”. Cara lain yang dapat ditempuh adalah langsung mencoba menangkap bahasa tubuh dari si pewawancara untuk kemudian mengutarakan jawaban anda, “saya pernah magang sebagai drafter 3D Autocad pada saat Kerja Praktek di PT. Pembangunan Perumahan (PT.PP), sehingga menurut saya hal tersebut akan sangat membantu saya dalam bekerja sebagai arsitek di perusahaan bapak/ibu.”


4. Apa Yang Bisa Anda Lakukan Terhadap Perusahaan?

Pertanyaan ini terkadang memancing Anda untuk berbicara muluk-muluk agar si pewawancara semakin yakin untuk me-recruit anda. Namun anda tidak perlu terpancing lebih jauh, karena dikhawatirkan janji-janji Anda akan dicatat, dan akan di cross-check pada masa percobaan (probation) anda. Tidak menjadi masalah ketika anda bisa merealisasinya, namun menjadi masalah besar ketika anda tidak mampun merealisasikannya. Masa percobaan anda akan berakhir dengan pemutusan kontrak karya. Tips aman: yang perlu anda pahami adalah sebagai seorang pegawai baru tentu saja anda tidak mungkin akan merubah perusahaan dengan sekali sentuh, untuk itu anda hanya perlu menjawab, “Yang pertama-tama saya lakukan adalah melakukan mapping kondisi perusahaan, kemudian saya baru akan berusaha memberikan kontribusi-kontribusi positif terhadap perusahaan sesuai dengan spesifikasi dan kualifikasi saya”


5. Apa Yang Paling Anda Sukai dan Tidak Sukai dari Pekerjaan Sekarang?

Sebisa mungkin hindari sisi negatif. Memang pada tidak mudah, karena pada dasarnya manusia suka mengeluh, apalagi kalau diberi kesempatan. Tip aman: jawablah keduanya dengan mengatakan, “Saya sangat menyukai pekerjaan saya”, lalu lanjutkan dengan menyebutkan kualifikasi yang menunjang posisi anda. Kemudian tutup pembicaraan dengan “sekarang saya siap memulai hal baru dan kesempatan mendapat tanggung jawab baru”


6. Apa Yang Anda Harapkan Dari Pekerjaan Ini?

Mungkin saja pekerjaan ini jadi harapan untuk gengsi atau naik gaji (dibanding pekerjaan lama anda), Simpan saja dalam hati. Sebagai gantinya katakan bahwa anda ingin memberikan kontribusi posisitf pada perusahaan sekaligus memberikan kepuasan bagi diri anda sendiri. Tip aman: sebutkan bahwa melalu perusahaan ini Anda berpeluang untuk lebih dapat mengaplikaskan ilmu yang anda pelajari sebelumnya.


7. Mengapa Anda Ingin Pindah Kerja (ke Perusahaan kami)?

Kalau anda punya alasan positi, jangan ragu menyamaikannya. Tip aman: Hindari jawaban,“Saya kurang cocok dengan atasan”, atau “Atasan saya tidak mau menerima ide anak buahnya“, namun jawablah secara tidak langsung sepert, “saya tertantang mencoba mendalami bisnis ini”. Jawaban ini cenderung lebih disenangi si pewawancara.


8. Berapa Gaji Yang Anda Inginkan?

Hindari menyebutkan angka yang terlalu tinggi, namun jangan pula terlalu rendah. Tip aman: Buat perhitungan sendiri dalam hati. Ambil angka tertinggi dan terendah, jumlahkan dan bagi 2. Lalu dari angka tengah tersebut tambahkan 1/3-nya. Nah itu gaji yang bisa anda sebutkan. Atau dengan menyampaikan jawaban diplomatis, “Sebagai pegawai baru, saya akan menerima dan mengikuti aturan manajemen yang berlaku di perusahaan ini“, baru setelah didesak, sampaikan angka perkiraan tadi, sehingga si pewawancara bisa memahami kesungguhan anda dalam bekerja, tidak melulu akan menuntuk hak saja. “Kalau boleh berandai-andai saya mengharapkan kisaran gaji Rp 2 juta. Namun sekali lagi hal tersebut saya serahkan kepada manajemen terkait peraturan di perusahaan ini”.


9. Masalah terberat Apa Yang Pernah Anda Hadapi?

Hati-hati dengan pertanyaan favorit ini. Jangan sekali-sekali anda menyebutkan persoalan sangat sulit dan anda gagal mengatasinya. Tip aman: Sebutkan sebuah problem yang happy ending. Hindari menyebutkan persoalan keluarga atau prabadi, pilihlah permasalahan dari luar yang anda juga bisa menyelesaikan dengan baik, misalnya “Ketika saya dipercaya sebagai ketua bakti sosial di kampus, saya mengalami kesulitas dana. Berbagai jalan telah saya tempuh baik melalui iuran panitia, donatur dari orang tua mahasiswa maupun permohonan dana ke fakultas, namun nihil hasilnya. Beberapa donatur eksternal juga coba saya yakinkan bahwa apabila kegiatan ini berjalan, akan mampu menguntungkan, dan akan kami gunakan untuk melunasinya, namun sia-sia. Disatu sisi, har-H pelaksanaan semakin mepet. Dilema batal atau terus jalan, membuat saya harus segera memutuskan. Akhirnya setelah musyawarah dengan panitia, saya menggadaikan kendaraan saya. Dan sesuai perhitungan, bakti sosial dapat berjalan lancar dan saya bisa menebus kendaraan saya”


10. Apakah Anda Sudah Memiliki Pacar?

Hal ini jangan Anda tanggapi terburu-buru, dengan menjawab “Sudah. Kami berencana menikah pada akhir tahun ini”. Hal ini kemungkan besar bisa menutup peluang Anda untuk maju ke tahap berikutnya. Karena perusahaan biasanya menginginkan karyawan barunya fokus pada pekerjaan di awal masa kerjanya. Tip aman: Sampaikan jawaban yang bersifat jujur namun fleksibel, “sudah, tapi sebenarnya saya ingin mempunyai pengalaman kerja yang cukup sebelum memutuskan untuk menikah.“


11. Mengapa Saya Harus Menerima Anda?

Jangan menjawab, “Karena saya memerlukan pekerjaan” atau “saya baru di-PHK“. Karena sebenarnya si pewawancara hanya ingin tahu kesimpulan tentang keahlian anda. Jadi beri jawaban singkat dan unique namun padat tentang pekerjaan dan kemampuan anda. Tips aman: sebutkan satu persatu kemahiran serta kualifikasi anda. HIndari jawaban, “Karena saya termasuk perkerja keras”, hal ini terlalu umum. Langkah selanjutnya adalah cocokan dengan kubutuhan perusahaan tersebut.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Salam kenal.

IP